Kunjungan D-Day Biden mungkin menandai berakhirnya era Amerika . Lawatan D-Day Biden mungkin mengidentifikasi usainya zaman Amerika
Dunia baru sebagai pengorbanan angkatan terbaik dalam ombak berdarah di pantai Normandia sekarang menghilang ke sejarah bersama beberapa prajurit lama yang paling akhir.
Peringatan 80 tahun pendaratan D-Day yang diperingati oleh Presiden Joe Biden di Prancis di hari. Kamis kemungkinan bisa menjadi peringatan 10 tahun akhir yang didatangi oleh sebagian besar veteran. Bahkan juga anak berumur 19 tahun yang menggempur ke darat dalam operasi amfibi paling besar dalam sejarah akan selekasnya berumur 100 tahun.
“Kita tidak jauh kembali dari saat saat beberapa suara paling akhir pada mereka yang berusaha dan berdarah-darah pada. D-Day tak lagi bersama kita, menjadi kita mempunyai kewajiban khusus,” kata Biden sesudah merengkuh dan memberikan hormat ke beberapa orang paling akhir yang selamat. anggota pasukan agresi, di atas pantai tempat beberapa ribu orang Amerika meninggal.
“Kita tidak dapat biarkan apa yang terjadi di sini lenyap demikian saja di beberapa tahun kedepan.”
Upacara peringatan tahun ini sebagai wakil lebih dari sekedar perpisahan yang memilukan untuk lebih dari 150.000 rekanan tentara sekutu yang hidup, sebagai dasar untuk pembebasan Eropa dari Nazi pimpinan Adolf Hitler.
Presiden, perdana mentri, dan raja dari beberapa negara. NATO bergabung pada peristiwa yang paradoks. Mereka benar-benar berpadu tetapi alami ketakutan yang makin bertambah besar. Koalisi ini mempunyai visi baru saat melawan perang yang lain diawali oleh tiran yang berkemauan meluaskan daerah – ini kali di. Ukraina. Tetapi semenjak tanggal 6 Juni 1944, kepimpinan AS yang tidak tergoyahkan di Barat dan support pada beberapa nilai internasionalis sebelumnya tidak pernah ditanyakan kembali.
Kunjungan D-Day Biden mungkin menandai berakhirnya era Amerika
Demokrasi tengah hadapi ujian paling berat pada beberapa angkatan dari populisme sayap kanan yang bergerak dalam ke-2 segi Samudera Atlantik. Dalam pada itu. Kerajaan geopolitik seperti Rusia dan. Tiongkok sedang kembali bangkit dan memberikan ancaman akan menghilangkan mekanisme global yang dikuasai oleh beberapa nilai Barat yang sudah berlaku semenjak Perang Dunia II.
Biden menarik garis langsung di antara kejahatan yang sudah dilakukan tentara. AS di tahun 1940-an dan usaha Rusia di bawah pimpinan Presiden Vladimir Putin sekarang ini untuk hapus Ukraina dari peta dan mematikan demokrasinya.
“Kita tidak dapat biarkan hal tersebut terjadi. Berserah pada beberapa penindas. Runduk pada diktator ialah hal yang tidak terpikir. Bila kita lakukan hal tersebut, bermakna kita akan lupakan apa yang terjadi di pantai suci ini. Jangan salah: Kami tidak sujud, kami tidak lupa,” katanya.
Mereka yang bekerja di Normandia, kata Biden, “semua pahami jika demokrasi kita akan kuat bila kita berpadu. Mereka mengetahui, tanpa sangsi, ada beberapa hal yang pantas diperjuangkan dan diperjuangkan. Kebebasan ialah hal yang bernilai, demokrasi ialah hal yang bernilai. Amerika ialah hal yang bernilai, dunia ialah hal yang bernilai – dahulu, saat ini, dan selama-lamanya.”