Biden memperingati Hari Peringatan dengan pidato muram di Pemakaman Nasional Arlington
Biden memperingati Hari Peringatan dengan pidato muram di Pemakaman Nasional Arlington . Biden mengingati Hari Peringatan dengan pidato murung di Penyemayaman Nasional Arlington. Presiden Joe Biden di hari Senin mengingati Hari Peringatan dalam sambutannya di Penyemayaman Nasional Arlington, di mana dia mengidentifikasi kejadian serius dan individu itu secara mengucapkan terima kasih ke mereka yang terbunuh waktu berbakti pada negara mereka atas nama demokrasi di penjuru dunia.
“Kebebasan sebelumnya tidak pernah ditanggung – tiap angkatan harus memperolehnya, memperjuangkannya, mempertahankannya dalam pertempuran di antara otokrasi dan demokrasi, di antara keserakahan sedikit orang dan hak beberapa orang. Penting. Demokrasi kita lebih dari sekadar mekanisme pemerintah. Itu ialah jiwa Amerika,” kata Biden ke peserta yang bergabung untuk Pidato Hari Peringatan tahunannya.
Presiden memakai kesempatan kali ini untuk menghargai mereka yang meninggal waktu berbakti pada negaranya dan mengucapkan terima kasih ke beberapa veteran, penyintas, dan bagian keluarga yang datang pada Hari Peringatan.
“Kami bergabung pada tempat suci ini, pada peristiwa khusyuk ini, untuk kenang kembali, menghargai – menghargai pengorbanan. Beberapa ratus ribu wanita dan lelaki yang sudah memberi nyawanya untuk bangsa ini,” katanya. “Masing-masing, secara harfiah … adalah mata rantai kehormatan yang terhampar semenjak beberapa hari pendirian kita. Masing-masing terlilit oleh loyalitas bersama; tidak pada sesuatu tempat, tidak pada seorang, tidak pada presiden. Tetapi pada suatu ide yang tidak sama dari ide mana saja dalam sejarah umat manusia: ide mengenai Amerika Serikat. Ini hari, kami melihat harga yang mereka bayar.”
Biden memperingati Hari Peringatan dengan pidato muram di Pemakaman Nasional Arlington
Hari itu memiliki sifat individu untuk presiden. Biden bicara mengenai kematian putranya, Beau Biden. Karena kanker otak yang dia yakin berkaitan dengan cedera bakar beracun yang dirasakan Beau Biden sepanjang kunjungannya di Irak. Kamis akan mengidentifikasi peringatan 9 tahun kematian Beau Biden.
“Rugi kami berbeda: Ia tidak meninggal di medan perang, ia ialah korban kanker karena jadi tentara di Irak sepanjang satu tahun di dekat lubang yang kebakar,” kata Biden. “Seorang mayor di Garda Nasional Angkatan Darat AS hidup dan bekerja, seperti banyak orang yang lain. Selainnya lubang pembakaran beracun tersebut. Dan sama seperti yang dirasakan beberapa dari Anda, kegetiran karena kehilangan ia selalu saya rasa tiap hari, demikian dengan Anda, masih tajam, masih terang. Tetapi begitupun kebanggaan yang kurasakan saat melayaninya, seakan-akan saya bisa dengar ia berbicara, ‘Itu pekerjaanku, Ayah, itu pekerjaanku.’ Pekerjaan – tersebut kaidah yang ditempuh anakku. Kepercayaan yang dijunjung oleh kalian .”