Kesimpulan dari kesaksian Merrick Garland di hadapan Komite Kehakiman DPR
Jaksa Agung Merrick Garland tampak menantang pada hari Selasa ketika ia menghabiskan waktu berjam-jam menjawab pertanyaan dari anggota parlemen mengenai berbagai topik, kadang-kadang berdebat dengan anggota DPR dari Partai Republik yang berusaha menggunakan kesaksiannya untuk menyerang Departemen Kehakiman.
Selama sidang sekitar lima jam di hadapan Komite Kehakiman DPR, Garland membela pekerjaan dan peran departemen tersebut dalam beberapa kasus kriminal tingkat tinggi, termasuk yang diajukan terhadap mantan Presiden Donald Trump dan Hunter Biden.
Kesaksian Garland muncul ketika anggota parlemen dari Partai Republik berpendapat bahwa Departemen Kehakiman sedang dipersenjatai melawan kaum konservatif dan hanya beberapa minggu setelah Komite Kehakiman dan Komite Pengawas DPR yang dipimpin oleh Partai Republik memilih untuk memajukan proses penghinaan terhadap jaksa agung karena penolakannya untuk menyerahkan rekaman audio. wawancara Presiden Joe Biden dengan penasihat khusus Robert Hur.
“Saya memandang penghinaan sebagai masalah serius,” kata Garland pada hari Selasa. “Tetapi saya tidak akan membahayakan kemampuan jaksa dan agen kami untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif dalam penyelidikan di masa depan.”
Kesimpulan dari kesaksian Merrick Garland di hadapan Komite Kehakiman DPR
‘Saya tidak akan terintimidasi’
“Serangan berulang-ulang terhadap Departemen Kehakiman ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak berdasar.” Katanya kepada anggota parlemen. “Saya tidak akan terintimidasi, dan Departemen Kehakiman tidak akan terintimidasi. Kami akan terus menjalankan tugas kami. Bebas dari pengaruh politik, dan kami tidak akan mundur dalam membela demokrasi.”
“Tidak ada yang menghalangi saya untuk memenuhi kewajiban saya untuk menegakkan supremasi hukum,” katanya. “Memenuhi kewajiban tersebut termasuk memastikan bahwa Departemen Kehakiman menghormati peran penting Kongres dalam demokrasi kita.”
Garland mengatakan bahwa meskipun departemen tersebut tidak akan menyediakan rekaman audio yang diminta oleh anggota parlemen dari Partai Republik, pihaknya telah “berusaha keras untuk memastikan bahwa komite tersebut mendapat tanggapan atas permintaan informasi yang sah.” Termasuk memberikan transkrip wawancara dengan Biden.
DOJ berpendapat bahwa masalah privasi spesifik terkait rekaman audio wawancara berbeda dengan transkrip tertulis. Dan bagaimana pelepasan file audio semacam itu dapat menghalangi kerja sama saksi di masa depan dalam investigasi kriminal.
CNN telah menggugat akses terhadap rekaman wawancara penyelidik federal dengan Biden dalam penyelidikan yang kini ditutup atas penanganan dokumen rahasia.
