Harris mengatakan Trump tidak perlu menjadi ‘pelindung’ perempuan, dia harus memercayai mereka untuk mengambil keputusan sendiri
Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan pada hari Rabu bahwa perempuan tidak membutuhkan Donald Trump untuk menjadi “pelindung” mereka, namun sebaliknya membutuhkan mantan presiden “untuk memercayai mereka” untuk membuat keputusan reproduksi mereka sendiri.
Komentar Harris, dalam sebuah wawancara dengan MSNBC. Muncul dua hari setelah Trump mengatakan pada rapat umum bahwa dia akan menjadi “pelindung” perempuan dan bahwa mereka “tidak akan lagi memikirkan aborsi” jika dia terpilih.
Permohonannya untuk mengabaikan perannya dalam membatalkan perlindungan hak aborsi nasional muncul ketika jajak pendapat menunjukkan bahwa Harris memiliki keunggulan yang jelas di antara perempuan yang kemungkinan akan memilih pada pemilu tahun 2024.
Ketika ditanya tentang klaim Trump. Harris merujuk pada pernyataan Trump pada kampanye tahun 2016 bahwa perempuan yang melakukan aborsi harus menghadapi “semacam hukuman” jika praktik tersebut dilarang.
“Donald Trump juga merupakan orang yang mengatakan perempuan harus dihukum karena mengambil keputusan yang pantas mereka ambil mengenai tubuh mereka sendiri dan masa depan mereka,” katanya.
Harris mengatakan Trump tidak perlu menjadi ‘pelindung’ perempuan
Dia mengatakan keputusannya untuk menunjuk tiga orang konservatif ke Mahkamah Agung yang pada tahun 2022 memilih untuk membatalkan jaminan hak aborsi nasional Roe v. Wade adalah “hasil dari perspektif yang dia miliki tentang perempuan.”
“Dan sekarang, di setiap negara bagian. Anda melihat undang-undang disahkan yang memang menghukum perempuan,” kata Harris.
Dia menambahkan: “Hal yang menarik tentang Donald Trump adalah. Anda tahu, menurut saya perempuan Amerika tidak membutuhkan dia untuk mengatakan bahwa dia akan melindungi mereka. Para wanita Amerika membutuhkan dia untuk memercayai mereka.”
Komentar Harris muncul pada hari dia melakukan perjalanan ke Pittsburgh untuk menyampaikan visi ekonominya bagi negara tersebut.
Dia mengkritik seruan Trump untuk menaikkan tarif secara luas. Dan mengatakan bahwa mantan presiden tersebut “tidak terlalu serius dalam berpikir” mengenai masalah ini.
“Anda tidak boleh hanya membuang-buang gagasan mengenai tarif saja. Dan itu adalah bagian dari masalah Donald Trump,” kata Harris.
Namun, dalam cuplikan wawancara yang sama. Harris menolak menjawab bagaimana dia akan mencapai beberapa rencana ekonominya. Dan malah memfokuskan jawabannya pada pernyataan Trump baru-baru ini mengenai tarif dan janji-janji ekonomi masa lalu yang gagal terwujud.