Biden menyoroti peringatan 30 tahun Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan saat masa kepresidenannya memasuki tahap akhir
Presiden Joe Biden terus memperkuat warisan politiknya selama bulan-bulan terakhir masa jabatannya, menandai peringatan 30 tahun Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan di Gedung Putih pada hari Kamis.

Menyoroti undang-undang penting yang ia dorong sebagai senator AS. Presiden tersebut menjamu para penyintas. Advokat, mantan staf, dan sekutunya di sebuah acara yang merayakan undang-undang tersebut di Halaman Selatan Gedung Putih. Pemerintahan Biden juga meluncurkan langkah-langkah baru untuk memerangi kekerasan berbasis gender bertepatan dengan ulang tahun undang-undang tersebut, kata para pejabat pemerintah.

Dalam sebuah opini editorial pada hari Kamis. Presiden memuji “kemajuan luar biasa” yang dicapai berkat undang-undang tersebut selama 30 tahun terakhir dan menekankan bagaimana tindakan tersebut meringankan stigma seputar kekerasan dalam rumah tangga.

“Saat itu, sebagian besar masyarakat menutup mata. Mengabaikan teriakan minta tolong. Atau menyalahkan para korban. Itu salah.” Tulis Biden dalam opini pada hari Kamis. “Saya sudah lama percaya bahwa mengakhiri kekerasan terhadap perempuan memerlukan perubahan budaya secara menyeluruh – perubahan yang mampu membawa epidemi tersembunyi ini keluar dari bayang-bayang.”

Biden menyoroti peringatan 30 tahun Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan

Dorongan ini muncul ketika Biden telah memasuki fase berbeda dalam masa kepresidenannya setelah ia membatalkan pencalonannya untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih. Meskipun sebagian besar sorotan tertuju pada para kandidat yang sedang berkampanye. Presiden sedang mencari cara untuk memperkuat warisan penting dari masa jabatannya di bidang luar negeri dan dalam negeri.

Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan. Yang Biden bantu tulis dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990.. Adalah salah satu tindakan paling signifikan yang pernah dilakukan Biden dalam karir politiknya selama lima dekade. Presiden telah lama menyebutnya sebagai pencapaian legislatifnya yang paling membanggakan karena untuk pertama kalinya memberikan perlindungan dan dukungan bersejarah kepada para penyintas kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual. Dia mengulangi sentimen itu lagi pada hari Kamis dalam pidatonya di Gedung Putih.

“Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan adalah pencapaian legislatif saya yang paling membanggakan selama bertahun-tahun saya menjabat sebagai senator. Wakil presiden, dan presiden,” kata Biden. “Maksudku, itu dari lubuk hatiku yang terdalam.”